Sosialiasi Pembentukan Pengurus Perpustakaan Prodi Sosiologi FIS-H UNM

Kampus merupakan institusi publik istimewa. Keistimewaan itu ditandai oleh tiga hal, pertama merupakan arena pertukaran dan diseminasi ilmu pengetahuan, yang digerakkan oleh komunitas akademik untuk menciptakan tatanan transformatif bagi masyarakat luas. Dalam rangka membangun masyarakat transformatif, komunitas ilmuwan diberikan keleluasan melakukan proses belajar mengajar yang menjadi bagian dari tanggung jawabnya. Kedua, berdasarkan tanggung jawabnya, kelompok ilmuwan melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat demi menunjang tujuan luhur ilmu pengetahuan.  Keistimewaan ketiga adalah riset, yang merupakan kegiatan pencarian kebenaran yang dilakukan melalui pendekatan ketat metodologi untuk menguji tujuan dan penerapan ilmu agar lebih kompatibel dengan kemajuan zaman.

Saat ini keistimewaan institusi pendidikan terutama perguruan tinggi menemukan momentum ujian saat menghadapi era disrupsi yang ditandai dengan pengaruh kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Perubahan serba cepat (digital), luas (sosial), dan dalam (eksistensial), adalah medan ujian saat ini agar kampus dapat terus kompatibel dengan perubahan yang berlangsung terus menerus. Salah satu modal perubahan yang dinyatakan banyak ahli agar dapat mengimbangi perubahan yang sedang terjadi adalah literasi (baca tulis, numerasi, sains, digital, finansial, dan budaya dan kewargaan).

Selama ini institusi kampus sadar tidak sadar merupakan sarana publik yang bertanggung jawab menciptakan generasi masyarakat agar dapat meningkatkan kapasitasnya menjadi warga negara yang maju oleh ilmu pengetahuan. Di kampus, untuk melahirkan suatu kondisi masyarakat tingkat lanjut, diselenggarakan banyak kegiatan riset, pergelaran seminar, workshop, dan aktivitas belajar mengajar, semuanya diikat oleh suatu isu sentral bertajuk literasi. Salah satu lembaga internal kampus yang dapat mendorong kegiatan-kegiatan di atas adalah perpustakaan.

Perpustakaan identik dengan civitas akademik, yang sehari-hari berinteraksi untuk mengembangkan kemampuan dirinya. Dari segi literatur, perpustakaan merupakan sumber bacaan, pertimbangan, dan refleksi. Dari kacamata arsip, perpustakaan merupakan wujud kehidupan sosial untuk mengabadikan informasi, kreasi, dan referensi. Dari sudut pandang budaya, perpustakaan merupakan sarana mengekalkan nilai kebaikan yang dipertahankan untuk generasi mendatang. Ditinjau dari segi apapun, terutama edukasi, perpustakaan merupakan modal sosial paling penting bagi ukuran kemajuan suatu peradaban.

Berdasarkan buku pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Perguruan TInggi yang diterbitkan Perpustkaan Nasional ada tujuh fungsi umum dari perpustakaan perguruan tinggi, yaitu: 1) Fungsi pendidikan yaitu perpustakaan merupakan sumber belajar para civitas akademika, oleh karena itu koleksi yang disediakan adalah koleksi yang mendukung pencapaian tujuan pembelajaran, pengorganisasian bahan pembelajaran setiap program studi, koleksi tentang strategi belajar mengajar, dan materipendukung pelaksanaan evaluasi pembelajaran; 2) Fungsi informasi

yakni perpustakaan merupakan sumber informasi yang mudah diakses oleh pemustaka; 3) Fungsi penelitian, perpustakaan mempersiapkan bahan-bahan primer dan sekunder yang paling mutakhir sebagai bahan untuk melakukan penelitian dan pengkajian ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Koleksi pendukung penelitian mutlak dimiliki karena tugas perguruan tinggi adalah menghasilkan karya-karya penelitian yang dapat diaplikasikan untu kepentingan pembangunan masyarakat dalam berbagai bidang; 4) Fungsi rekreasi. yaitu perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk membangun dan mengembangkan kreatifitas, minat dan daya inovasi pemustaka; 5) Fungsi publikasi yang berarti perpustakaan selayaknya juga membantu melakukan publikasi karya yang dihasilkan oleh warga perguruan tingginya yakni civitas akademik dan staf non-akademik; 6) Fungsi deposit yakni perpustakaan menjadi pusat deposit untuk seluruh karya dan pengetahuan yang dihasilkan oleh civitas akademika; 7) Fungsi interpretasi yaitu perpustakaan sudah seharusnya melakukan kajian dan memberikan nilai tambah terhadap sumber-sumber informasi yang dimilikinya, untuk membantu pemustaka dalam memahami secara mendalam dan komprehensip informasi yang tersedia di perpustakaan.

Peran Perpustakaan Perpustakaan Prodi

Perpustakaan prodi merupakan wadah dengan peran memelihara dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses belajar-mengajar. Perpustakaan Program Studi Sosiologi FIS-H UNM karena itu merupakan wadah strategis bagi prodi untuk mengelola informasi berupa pendokumentasian, pengarsipan, dan perapian terkait sumber daya literatur yang dimiliki prodi terkait buku-buku, jurnal, skripsi, tesis, modul pembelajaran, buku panduan penelitian dan praktek lapangan, serta sumber informasi lainnya, yang menjadi core dari disiplin Ilmu sosiologi.

Perpustakaan prodi yang terorganisir secara baik dan sisitematis, secara langsung atau pun tidak langsung dapat memberikan kemudahan bagi proses belajar mengajar di perguruan tinggi tempat perpustakaan tersebut berada. Hal ini, terkait dengan perannya untuk memajukan kapasitas akademik mahasiswa agar dapat menjadi mahasiswa yang sesuai dengan tujuan dari visi misi Program Studi Sosiologi FIS-H UNM, yaitu “Terdepan dalam pengembangan Tri Dharma perguruan tinggi untuk menghasilkan lulusan sosiologi yang bermoral, profesional, memiliki kemampuan analisis pembangunan terhadap masalah sosial, serta berwawasan global dan kewirausahaan”.

Tujuan Perpustakaan Prodi

Tujuan perpustakaan prodi adalah untuk membantu mahasiswa dalam hal:

  1. Dapat mendidik mahasiswa prodi secara berkesimbungan;
  2. Dapat tanggap dalam kemajuan pada berbagai lapangan ilmu pengetahuan, kehidupan sosial dan politik;
  3. Dapat memelihara kemerdekaan berfikir yang konstruktif untuk menjadi anggota keluarga dan masyarakat yang lebih baik;
  4. Dapat mengembangkan kemampuan berfikir kreatif, membina rohani dan dapat menggunakan kemempuannya untuk dapat menghargai hasil seni dan budaya manusia;
  5. Dapat meningkatkan tarap kehidupan sehari-hari dan lapangan pekerjaannya;
  6. Dapat menggunakan waktu senggang dengan baik yang bermanfaat bagi kehidupan pribadi dan sosial.

Peran dan Struktur Pengurus Perpuskaan Prodi Sosiologi FIS-H UNM

NoJabatanPeranKeterangan
1.Pembina IMembina dengan memimbing dan memotivasi pengurus perpustkaan dalam menjalankan tugas dan fungsinya 
2.Pembina II:  Membina dengan memimbing dan memotivasi pengurus perpustkaan dalam menjalankan tugas dan fungsinya 
3.Ketua UmumMengkoordinir, mengarahkan, dan mengevaluasi tugas-tugas pengurus perpustakaan Membuat kebijaksanaan-kebijaksanaan tertentu sehubungan dengan pembinaan dan pengembangan perpustakaan prodiMelakukan komunikasi kolaboratif dengan Program Studi Sosiologi 
6.Sekretaris Umum:  Melaksanakan, menyesuaikan, mengkoordinir dan memeriksa administrasi. Berkewajiban menjaga rahasia organisasi dan mempertanggung jawabkan kegiatan administrasi dan kesekretariatan kepada Ketua Umum 
7.Bendahara Umum:  Bertugas mengatur aliran kas (cash flow) di dalam organisasi. Bertanggung jawab terhadap masalah keuangan organisasi, baik keuangan yang akan dan telah berjalan.Membuat laporan keuangan/transparansi dana terhadap setiap event kegiatan yang telah dilaksanakan, Menganggarkan dana kepengurusan Pengurus Perpustkaan Prodi 
8.Ketua Bidang IMelaksanakan, menyesuaikan, mengkoordinir dan menjalankan agenda inventarisir dan pengarsipan literatur 
9.Ketua Bidang IISirkulasi atau Peminjaman. Layanan ini terdiri dari koleksi yang dapat dipinjamkan, pengembalian koleksi, pemberian sanksi/denda 
11.Anggota:Menjalankan agenda dari setiap bidang 

Tugas dan Fungsi Pustakawan Program Studi

  1. Jajaran Ketua Perpustakaan Prodi
    • Membuat perencanaan pembinaan dan pengembangan perpustakaan Program Studi Sosiologi
    • Mendayagunakan semua sumber yang ada
    • Mengadakan koordinasi dan pengawasan terhadap semua kegiatan perpustakaan
    • Mengadakan pembinaan terhadap anggota pustaka
    • Membuat kebijaksanaan-kebijaksanaan tertentu sehubungan dengan pembinaan dan pengembangan perpustakaan.
    • Mengadakan hubungan kerja sama dengan Program Studi Sosiologi dalam upaya pengembangan perpustakaan
    • Membuat laporan kegiatan perpustakaan pada akhir tahun ajaran.
  2. Bidang I (Layanan Teknis)
    • Inventarisasi Bahan Perpustakaan;
    • Katalogisasi dan Klasifikasi Bahan Perpustakaan;
    • Penyelesaian Fisik Bahan Pustaka (labelling, pemberian barcode);
    • Penempatan Bahan Pustaka di Rak (shelving);
    • Perawatan Koleksi (reproduksi meliputi duplikasi bahan pustaka yang sering digunakan, fotokopi, digitalisasi/e-book, penjilidan, laminasi/penyampulan.
  3. Bidang II (Layanan Pemustaka)
    • Layanan bimbingan pemustaka
    • Layanan Sirkulasi atau Peminjaman. Layanan ini terdiri dari koleksi yang dapat dipinjamkan, pengembalian koleksi, pemberian sanksi/denda)
    • Layanan rujukan atau referensi
    • Layanan bimbingan membaca di perpustakaan.