Program Praktisi Mengajar Segera Dimulai, Prodi Sosiologi Langsung Rapat Koordinasi

Kamis, (13/4) dilaksanakan rapat koordinasi antara dosen program studi sosiologi dan praktisi yang lolos seleksi program praktisi mengajar pada mata kuliah yang diajukan. Berdasarkan data yang diterima, ada 13 RKK yang lolos.

Rapat ini berlangsung secara daring dan dihadiri oleh 14 praktisi, dosen prodi sosiologi, dan PIC Program Praktisi Mengajar Universitas Negeri Makassar.

Pada kesempatan ini, PIC Praktisi Mengajar UNM, Dr. Bakhtiar M.Pd, mengingatkan terkait aturan dalam menjalankan kelas bagi praktisi.

“Untuk waktu boleh lebih dari dua belas jam, tapi tidak boleh kurang. Selain itu, kelas paralel tidak boleh digabung. Jadi jika dua kelas untuk satu mata kuliah, harus berjalan dua kelas itu”, ungkap Dr. Bakhtiar.

Pada kesempatan yang sama, Dr. Idham Irwansyah., M.Pd selaku Ka-Prodi Sosiologi menyampaikan bahwa waktu dan jadwal bergantung pada kesepakatan bersama.

“Waktu masing-masing dua jam. Fleksibel saja waktu dan jadwalnya. Disesuaikan dengan kesepakatan dan jadwal mahasiswa”, kata Dr. Idham.

Seperti yang diketahui, Praktisi Mengajar adalah program yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia agar lulusan perguruan tinggi lebih siap untuk masuk ke dunia kerja.

Sejalan dengan itu, Dr. Idham menyampaikan bahwa praktisi diharapkan dapat berbagi pengalamannya di dunia kerja dengan mahasiswa.

“Saat RPS mata kuliah dirancang, tema telah disusun berdasarkan capaian pembelajaran. Akan tetapi tema ini tidak mengikat. Sehingga bisa diubah, dikembangkan, atau dimodifikasi berdasarkan pengalaman praktisi. Diharapkan praktisi bisa berbagi pengalaman, agar mahasiswa mengenal dunia kerja. Jadi perkuliahan tidak teoritis tapi berdasarkan pengalaman praktis”, kata Dr. Idham.

Universitas Negeri Makassar sendiri, merupakan salah satu universitas dengan jumlah RKK tertinggi yang lolos pada program praktisi mengajar Praktisi Mengajar Tahun 2023 ini. Bahkan meningkat hingga 400% dari tahun 2022, dari 99 menjadi 532 RKK.

Karena tingginya angka RKK yang lolos ini, direncanakan setelah Idul Fitri akan dilakukan launching pada tingkat universitas.